Anda tentu mengenal peribahasa “Lebih besar pasak daripada tiang”. Suatu keadaan dimana pengeluaran Anda lebih besar daripada pendapatan. Bila hal ini terjadi, yang dirasakan pasti hidup tidak tenang, merasa dikerja-kejar waktu, hingga pada permasalahan internal rumah tangga. Apabila Anda tidak ingin mengalami keadaan keuangan seperti ini, maka andalkan keuangan Anda dengan BOPO.
Apa itu BOPO? BOPO adalah rasio perbandingan antara Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional. Perbandingan ini menggunakan rasio persentase, dimana semakin besar persentasenya maka posisi keuangan Anda dipastikan tidak sehat alias bermasalah. Persentase BOPO yang wajar adalah sekitar 30% - 50%.
Dalam konteks perencanaan keuangan keluarga, penghasilan suami istri bila dijumlahkan akan menghasilkan angka pendapatan operasional (secara sederhananya). Namun berbeda konteksnya apabila di dalam perusahaan. Di sini akan diulas lebih jauh dalam konteks perencanaan keuangan pribadi dan keluarga, pos-pos apa saja yang termasuk pendapatan operasional dan biaya operasional.
Pendapatan operasional sudah jelas merupakan jumlah penghasilan yang diterima suami istri dalam sebulan, berupa gaji apabila karyawan, laba usaha apabila pengusaha, dan tarif jasa profesi (dokter dan pengacara). Sedangkan, biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan pribadi dan atau rumah tangga keluarga dalam sebulan seperti biaya hidup dan biaya cicilan termasuk biaya sekolah. Bagaimana dengan biaya liburan atau piknik? Ya ini salah satu pos biaya non operasional yang tidak wajib dilakukan, tergantung kondisi keuangan bulan berjalan apakah ada sisa dana atau tidak.
Setelah mengetahui pos biaya dan pendapatan operasional di atas, maka Anda bisa dengan cerdas dan fleksibel mengelolanya. Dengan senjata BOPO tadi yaitu dengan tingkat persentase berkisar antara 30% sampai 50%, DIJAMIN keuangan pribadi dan keluarga Anda akan sehat selalu. Jadi kendalikanlah pengeluaran Anda, dan tingkatkanlah pendapatan Anda.
EmoticonEmoticon