Apa itu social entrepreneurship? Bagi Anda yang memiliki jiwa wirausaha namun keuntungan bukan tujuan yang utama tapi hanya alat untuk membantu orang lain mencapai kesejahteraan, maka Anda bisa disebut sebagai social entrepreneur. Social entrepreneurship adalah suatu kegiatan bisnis yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan membantu orang lain. Bentuk yang diberikan bisa berupa materi maupun non materi. Materi bisa berujud uang dan barang, sedangkan non materi bisa berujud bantuan manajemen, motivasi, dan sebagainya.
Dalam bisnis digital, social entrepreneurship mirip dengan istilah crowdfunding, yaitu menghimpun dana dari masyarakat untuk kemudian disalurkan untuk tujuan sosial. Sebagai contoh, pengusaha A memiliki bisnis perkebunan sawit, kemudian pengusaha tersebut mengundang para investor untuk bersama-sama menanamkan dana untuk membantu masyarakat di wilayah sekitar perkebunan sawit dalam hal pendidikan, permodalan usaha, kesehatan dan infrastruktur.
Social entrepreneurship juga memiliki misi untuk mengembangkan para pelaku bisnis usaha kecil (UMKM) di Indonesia agar bisa bersaing di era industry 4.0 saat ini. Para pelaku UMKM diharapkan menjadi besar suatu saat nanti melalui skema platform social entrepereneursip ini.
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, home industry, perdagangan barang, produksi sembako, toko online, dan masih banyak lagi, dapat menjadi tujuan social entrepreneurship. Kerjasama dari berbagai pihak termasuk peran lembaga keuangan bank dan bukan bank dalam hal permodalan, investor yang bervisi sosial, menciptakan sinergi untuk mendorong tercapainya tujuan social entrepreneurship.
Sebagai contoh, pemerintah daerah Propinsi Jawa Tengah tengah menggalakan program pameran produk unggulan UMKM yang akan diadakan di berbagai rest area jalan tol. Program tersebut tidak hanya soal keuntungan an sich, tapi lebih kepada keberpihakan pemerintah terhadap eksistensi para pelaku bisnis UMKM secara sosial. Sangat diharapkan pemerinta daerah lain bisa mencontoh apa yang sudah dilakukan oleh Pemda Jawa Tengah.
Contoh lainnya yang sudah melakukan social entrepreneurship adalah pengusaha dunia sekelas Jack Ma (Pendiri Alibaba) dan Bill Gates (pendiri Microsoft). Disamping menjalankan bisnis inti, mereka juga memiliki visi sosial lewat yayasan yang mereka dirikan. Mereka membantu orang sakit dan miskin yang merupakan salah satu wujud social entrepreneurship, sehingga bisnis bukan melulu soal untung dan uang.
Social entrepreneurship sudah sejalan dengan spirit ekonomi Indonesia yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan. Dengan diperkuatkan sektor UMKM akan makin memperkokoh pondasi ekonomi Indonesia sehingga tidak mudah bangkrut menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
EmoticonEmoticon