Investor dan manajemen sangat membutuhkan sebuah referensi dalam pengambilan keputusan. Dengan referensi tersebut, investor dan manajemen perusahaan bisa menentukan langkah secara benar dan tepat. Salah satu referensi yang paling sering digunakan adalah hasil Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat).
Analisis SWOT umumnya dilakukan dalam sebuah studi kelayakan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada bisnis perusahaan dalam rangka menentukan strategi yang tepat dan presisi untuk mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan. Analisis SWOT dibutuhkan dalam studi kelayakan guna membantu manajemen dan investor dalam memutuskan layak atau tidak sebuah proyek.
Analisis SWOT terdiri atas aspek internal dan aspek eksternal. Aspek internal yaitu berasal dari dalam perusahaan meliputi Strength dan Weakness. Sedangkan, aspek eksternal yaitu berasal dari luar perusahaan meliputi Opportunity dan Threat. Namun, pada praktiknya kedua aspek tersebut bisa saling bersinggungan yang mana dapat dibagi ke dalam 4 kuadran di dalam sumbu horizontal dan sumbu vertikal. Sumbu horizontal menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan peluang dan ancaman.
Analisis internal mencoba menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengumpulkan informasi tersebut perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat. Sebagai contoh, perusahaan dapat menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman. Dengan memiliki kekuatan, perusahaan dapat mengambil peluang secara cepat dan tepat.
Di samping itu, perusahaan juga harus bisa meminimalkan kelemahan yang dimiliki agar tidak kehilangan peluang. Strategi bertahan adalah yang paling tepat di situasi yang tidak menguntungkan yakni kelemahan yang dimiliki perusahaan harus berhadapan dengan ancaman dari luar.
Analisis eksternal mengumpulkan informasi peluang dan ancaman sebanyak mungkin. Perusahaan bisa menerapkan strategi ofensif untuk meraih peluang yang ada dengan mengerahkan segenap kekuatan yang dimiliki. Di samping itu, perusahaan juga bisa menerapkan strategi diversifikasi untuk menghadapi ancaman yang datang dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki. Jadi, peluang dan ancaman benar-benar bisa dikendalikan oleh perusahaan.
EmoticonEmoticon