Author 
Dalam praktik investasi saham, terutama di pasar sekunder (Bursa Efek Indonesia), para investor berlomba untuk memperoleh return yang sebanyak-banyaknya. Return dalam investasi saham adalah berupa Capital Gain.
Capital Gain adalah selisih lebih antara harga jual (offer) dan harga beli (bid) saham. Capital gain akan diperoleh jika harga jual saham lebih tinggi daripada harga beli saham. Dengan kata lain Capital gain adalah keuntungan buat investor.
Capital Loss adalah selisih kurang antara harga jual (offer) dan harga beli (bid). Capital loss akan diperoleh jika harga jual saham di bawah harga beli saham. Dengan kata lain, Capital loss adalah kerugian bagi investor.
Cara menghitung Capital Gain dan Capital Loss sangat mudah. Para investor terutama investor pemula atau newbie harus paham perhitungan Capital Gain dan Capital Loss. Agar mudah dipahami, berikut disajikan contoh cara menghitung capital gain dan capital loss.
Contoh 1 adalah cara menghitung Capital Gain. Misalnya, investor Bapak Lambo membeli saham sebanyak 5 lot (500 lembar saham per lot) di harga IDR1.000 per lembar saham. Pada 4 bulan kemudian, Bapak Lambo menjual sahamnya sebanyak 5 lot tadi di harga IDR 1.250 per lembar saham. Maka, Capital Gain yang diperoleh Bapak Lambo dapat dihitung sebagai berikut:
Harga Beli Saham:
2.500 lembar x IDR1.000 = IDR2.500.000
Harga Jual Saham:
2.500 lembar x IDR1.250 = IDR3.125.000
Capital Gain = IDR 625.000
Contoh 2 adalah cara menghitung Capital Loss. Misalnya, investor Ibu Nia membeli saham sebanyak 10 lot (500 lembar saham per lot) di harga IDR2.500 per lembar saham. Pada 3 bulan berikutnya, karena lagi butuh uang, Ibu Nia menjual sahamnya sebanyak 10 lot tadi di harga IDR 2.300 per lembar saham. Maka, Capital Loss yang diperoleh Ibu Nia dapat dihitung sebagai berikut:
Harga Beli Saham:
5.000 lembar x IDR2.500 = IDR12.500.000
Harga Jual Saham:
5.000 lembar x IDR2.300 = IDR11.500.000
Capital Loss = IDR 1.000.000
EmoticonEmoticon