Salah satu metode yang paling sering digunakan untuk analisis keuangan adalah Return on Investment (ROI). Metode ROI adalah menghitung tingkat keuntungan yang akan diperoleh (dalam persentase) dari proyek investasi yang akan didanai. Angka persentase ROI sering digunakan investor dan manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis dan investasi.
Cara menghitung ROI adalah dengan membagi proyeksi laba bersih yang akan diperoleh dengan total investasi awal, dikalikan 100%. Lebih jelas seperti rumus di bawah ini:
Proyeksi Laba Bersih
ROI = _______________________ x 100%
Total Investasi awal
Proyeksi laba bersih adalah selisih dari proyeksi pendapatan dikurang biaya operasional dan pajak. Total investasi awal adalah jumlah modal awal yang dikeluarkan oleh investor. Semakin tinggi hasil perhitungan angka persentasenya, maka semakin bagus.
Untuk lebih jelasnya, akan disajikan contoh berikut ini. Misalnya, Investor ZYX menanamkan modal sebesar IDR25 miliar pada proyek Cafe dan Resort di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Timur. Dari Feasibility Study (FS) yang dilakukan, diketahui besarnya proyeksi pendapatan per tahun sebesar IDR5 miliar dan biaya operasional (biaya gaji dan biaya pengelolaan) per tahun sebesar IDR1 miliar, maka laba bersih setelah dipotong pajak final 10% diperoleh sebesar IDR3,6 miliar.
Dari uraian informasi tersebut di atas, dapat dihitung Return on Investment sebagai berikut:
IDR3.600.000.000,00
ROI = ______________________ x 100%
IDR25.000.000.000,00
ROI = 14,4%
Demikian penjelasan singkat mengenai cara menghitung Return on Investment (ROI). Semoga membantu manajemen dan investor dalam pengambilan keputusan investasi.
EmoticonEmoticon