Reksa dana masih belum begitu dikenal di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya generasi milenial. Terkesan rumit dan sulit dipahami menjadi salah satu alasan kenapa produk investasi yang satu ini jarang dilirik investor terutama investor pemula dari kalangan milenial.
Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya, reksa dana terbagi ke dalam 2 macam yaitu reksa dana konvensional dan reksa dana termodifikasi. Reksa Dana Pasar Uang termasuk ke dalam reksa dana konvensional dan bersifat terbuka.
Reksa dana pasar uang adalah salah satu produk reksa dana yang mana dana investor akan dikelola oleh manajer investasi untuk diinvestasikan pada portofolio efek surat berharga pasar uang seperti Tabungan, Deposito Giro, dan Surat Utang dengan jatuh tempo kurang dari setahun seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Sukuk Ritel. Instrumen efek surat berharga ini lebih bersifat jangka pendek, sehingga cocok dengan tipe investor yang moderat atau konservatif.
Bentuk hukum Reksa Dana yang diterbitkan bisa berupa Perseroan dan bisa berupa Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Bentuk hukum reksa dana berupa perseroan maksudnya adalah produk investasi Reksa Dana Pasar Uang diterbitkan oleh Perusahaan Manajer Investasi. Sementara bentuk hukum reksa dana berupa KIK maksudnya adalah produk investasi reksa dana pasar uang diterbitkan berdasarkan kontrak perjanjian antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian.
Hingga medio tahun 2020 terdapat 125 produk Reksa Dana Pasar Uang yang terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Beberapa contoh produk reksa dana pasar uang antara lain VALBURY MONEY MARKET, DANAREKSA SERUNI PASAR UANG VI, REKSA DANA MEGA DANA PASAR UANG, REKSA DANA SCHRODER MONEY MARKET FUND, dan lain-lain. (Baca juga artikel List Produk Reksa Dana Pasar Uang Terdaftar OJK di Blog ini)
Keuntungan membeli reksa dana pasar uang adalah investor akan mendapat cuan berupa Capital Gain dan dividen (tergantung kebijakan masing-masing manajer investasi). Capital Gain yang diperoleh investor berasal dari selisih harga jual dan harga beli Unit Penyertaan Reksa Dana, dan dari pendapatan bunga portofolio investasi meliputi Deposito, Tabungan, Giro, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), kupon ORI dan kupon Sukuk Ritel. Semua pendapatan bunga yang berasal dari portofolio investasi tersebut terdistribusi secara merata dan adil sesuai komposisi perhitungan yang sudah ditentukan oleh Manajer Investasi.
Di samping keuntungan, terdapat risiko kerugian dari investasi reksa dana pasar uang antara lain capital loss, tidak mendapat dividen, dan risiko gagal bayar. Capital Loss adalah selisih harga jual lebih rendah dari harga beli. Risiko gagal bayar bisa terjadi karena perusahaan manajer investasi mengalami kesulitan likuiditas atau kebangkrutan.
Untuk mengetahui informasi lebih dalam tentang produk reksa dana pasar uang tertentu, investor bisa membuka Prospektus dan Fund Fact Sheet yang dapat diunduh pada situs masing-masing Manajer Investasi. Di dalam Prospektus dan Fund Fact Sheet reksa dana tersedia beragam informasi yang sangat dibutuhkan investor, mulai dari histori harga reksa dana, rincian risiko, rincian biaya, dan lain-lain. (Baca juga artikel Sebelum Investasi Baca Prospektus Reksa Dana, dan Mengenal Fund Fact Sheet di Blog ini)
EmoticonEmoticon