Sembari menikmati dinginnya udara malam terlintas istilah Window Dressing saat membuka layar ponsel. Bagi yang masih awam dengan istilah tersebut tentu bingung apa maksudnya. Baiklah, agar tidak bingung, berikut akan diuraikan pengertian Window Dressing dan contohnya.
Window Dressing adalah upaya memoles laporan keuangan perusahaan agar terlihat bagus dan menarik. Laporan keuangan yang sudah dilakukan Window Dressing merupakan kondisi keuangan yang berbeda dari kenyataan sebenarnya. Tindakan Window Dressing biasanya dilakukan menjelang akhir tahun, di mana laporan keuangan tahunan dibuat.
Tujuan dilakukannya praktik Window Dressing laporan keuangan adalah tidak lain untuk menarik minat investor. Hal ini penting agar kebutuhan pendanaan bagi perusahaan dapat tercukupi, terlebih dalam menapak tahun yang baru.
Sebagai contoh, salah satu perusahaan maskapai BUMN diduga melakukan praktik Window Dressing pada laporan keuangan tahun 2018. Dengan praktik tersebut seolah-olah perusahaan mengalami keuntungan, padahal fakta sebenarnya perusahaan mengalami kerugian.
Hal tersebut terjadi lantaran piutang perusahaan yang masih belum tertagih diakui sebagai pendapatan. Padahal yang namanya piutang adalah sesuatu yang belum likuid atau berubah menjadi uang kas. Oleh karena itu, diduga ada indikasi perusahaan melakukan praktik Window Dressing pada laporan keuangannya.
Contoh lainnya sering ditemukan di pasar modal adalah terdapat perusahaan emiten yang melakukan Window Dressing pada laporan keuangan menjelang akhir tahun. Hal tersebut bertujuan tidak lain untuk menarik minat para investor membeli saham emiten tersebut.
Praktik Window Dressing juga pernah dilakukan oleh oknum Manajer Investasi untuk memanipulasi data keuangan agar laporan portofolio investasi atau dana kelolaan terlihat cantik dan menarik. Praktik semacam inilah yang perlu dipahami oleh masyarakat pemodal agar menghindari produk investasi atau produk bisnis yang terindikasi melakukan Window Dressing.
Informasi keuangan yang valid adalah informasi yang transparan dan apa adanya tanpa rekayasa. Informasi seperti itulah yang patut ditampilkan ke publik untuk bisa meraih kepercayaan investor.
EmoticonEmoticon